Senin, 20 Mei 2019

Mengambil hikmah dari hidup dan kehidupan Lebah


Sebuah tulisan saya beberapa tahun yang lalu tentang hidup dan kehidupan lebah yang perlu kita ambil hikmahnya.

###

Sepertinya halnya dengan nyamuk, lebah juga termasuk jenis serangga bersayap, memiliki tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Berbeda halnya dengan nyamuk, yang boleh dikatakan “single fighter” dalam hidup dan kehidupannya, lebah umumnya hidup berkoloni dan selalu bekerjasama. Boleh saya katakan, lebah hidupnya jauh lebih "bermasyarakat", lebih "berjiwa sosial" dari kita manusia.

Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan seperti dibawah ini.
 
  • Dalam hal mencari makanan, seharusnya kita bisa belajar dari lebah. Apa yang dimakan oleh lebah adalah hal-hal terbaik dari sari bunga atau nektar. Produk yang dihasilkan lebah ini adalah berupa madu. Itu artinya yang masuk dan yang keluar dari tubuh lebah adalah hal-hal yang baik dan bermanfaat.

Seharusnya manusia yang diberikan kelebihan dan kesempurnaan oleh Tuhan Yang Maha Esa belajar dari lebah dalam berusaha dan mencari nafkah dengan cara yang baik dan halal sehingga produknya akan menghasilkan kebaikan hidup dalam rumah tangga. Sekecil apapun yang dikorupsi dan diberikan pada anak dan istri di rumah, ibaratnya kita sudah memberikan racun bagi mereka.

Negara ini sudah dicap sebagai negaranya para koruptor, syurga bagi para pelaku korupsi. Mudah-mudahan ke depan, hal seperti ini bisa berubah, kita jadikan negeri ini sebagai NERAKA buat mereka. Banyak sudah contoh kehidupan para koruptor yang bisa kita jadikan cermin. Dari yang sedang menjabat saat ini hingga yang sudah pensiun pun ketar ketir, takut hartanya akan diselidiki dan disidik oleh KPK. Susah bagi mereka mencari ketenangan hidup saat ini. So kalau sudah begini apa enaknya ya???

Untuk itu hindarilah saat ini segala hal yang berbau korupsi, maling dan sifat menghalalkan segala cara dalam menafkahi keluarga. Mudah-mudahan anggota keluarga kita bagaikan “madu” seperti halnya yang dihasilkan oleh lebah.


  • “Suatu koloni lebah umumnya terdiri dari lebah pekerja, pejantan dan ratu. Lebah pekerja boleh dikata mengerjakan seluruh tugas dalam sarang. Sejak saat dilahirkan, para lebah pekerja langsung mulai bekerja, dan selama hidup, mereka melakukan berbagai tugas yang berganti-ganti sesuai dengan proses perkembangan yang terjadi dalam tubuh mereka. Mereka menghabiskan tiga hari pertama dalam hidup mereka dengan membersihkan sarang.  

Penting untuk diketahui bahwa seluruh tugas yang membutuhkan spesialisasi ini dilakukan oleh lebah pekerja berumur 3 hari yang bertanggung jawab dalam kebersihan. Lebah pekerja menghabiskan waktunya setelah 3 hari pertama tersebut dengan merawat para larva. Saat mereka menjadi lebih dewasa, beberapa kelenjar sekresi dalam tubuh mereka mulai berfungsi; ini memungkinkan mereka untuk merawat larva. Seluruh tugas yang berhubungan dengan perawatan larva ini dikerjakan oleh lebah pekerja yamg berumur 3 sampai 10 hari. Mereka memberi makan sebagian larva dengan royal jelly, dan sebagian lagi dengan campuran madu-serbuk sari.”

Dalam kehidupan di rumah tangga, sudah seharusnya pula kita bisa melatih anak dalam bertanggung jawab terhadap tugas sesuai dengan kemampuannya. Anak tidak dimanja dengan segala fasilitas. Begitu juga dengan orang tua harus bijak dalam menentukan dan mengarahkan tugas dan tanggung jawab anak. Mudah–mudahan dengan begini anak-anak kita terlatih untuk mandiri dalam bekerja dan bertanggungjawab atas tugasnya hingga dewasa kelak.

Bersyukur, bila dalam keluarga ada yang membantu. Namun tugas dan seluruh pekerjaan rumah tangga, bukanlah 100% diberikan pada “pembantu” ini. Masing – masing anggota keluarga harus punya tanggung jawab dan tugas sesuai kemampuannya, dan pembantu pun hanya sekedar membantu, bukan pekerja di rumah kita.

Penyiksaan terhadap PRT banyak kita lihat dan dengar, sudah selayaknya hal begini kita hentinya. Jika ada yang salah, kita luruskan. Tak ada yang tak bisa diluruskan ataupun dibenahi, apalagi jika dilakukan dengan santun dengan tujuan yang lebih baik untuk dia dan kita juga nantinya. Perlakukanlah dia sebagai anggota keluarga kita juga, karena dia juga manusia seperti kita juga.


  • “Lebah adalah serangga mungil yang tidak mampu berpikir. Akan tetapi mereka mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan besar yang tak terbayangkan sebelumnya. Setiap pekerjaan tersebut membutuhkan perhitungan dan perencanaan khusus. Sungguh mengagumkan bahwa kecerdasan dan keahlian yang demikian ini ada pada setiap ekor lebah. Namun, yang lebih hebat lagi adalah ribuan lebah bekerjasama secara teratur dan terencana dalam rangka mencapai satu tujuan yang sama, dan mereka melaksanakan bagian pekerjaan mereka masing-masing secara penuh dan sungguh-sungguh tanpa kesalahan sedikitpun.”

Apabila kita melihat dan belajar dari lebah ini, saya rasa kasus terakhir di batam, di PT Dry Dock kemarin tak perlu terjadi. Hinaan yang dilakukan oleh expat hanyalah sebagai pemicu dari berbagai kekecewaan yang dialami para pekerja outsourcing ini. Sudah seharusnya pola begini ditinjau ulang oleh pemerintah, ataupun oleh perusahaan yang memberlakukan sistem. Lebah saja bisa bekerjasama secara teratur dan terencana, apalagi manusia, namun jangan sampai hak hidupnya terlantar. Sudah terlantar dihina lagi. Satu gigitan lebah saja sudah demikian sakit, apalagi bila satu koloni.

Kasus ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Dry Dock saja, masih banyak perusahaan lain yang tidak memandang karyawan sebagai mitra strategis. Seharusnya karyawan sudah dianggap sebagai asset, sehingga perusahan akan mendapatkan loyalitas yang penuh. Begitu juga seharus karyawan, bila sudah mendapatkan haknya yang wajar dan sudah mencukupi, kinerja dan dedikasi terhadap perusahaan jangan pula sampai padam… Teruslah ditingkat sehingga apabila perusahaan maju, kesejahteraan tentu akan ditingkatkan lagi… Beginilah seharusnya ada simbiosis mutualisma, saling menguntungkan bagi kedua belah pihak dan mudah-mudahan dengan begini kemajuan bangsa lebih cepat kita capai…

Sebagai penutup dari tulisan ini, marilah kita nafkahi keluarga dari cara-cara yang baik dan halal, sehingga ketenangan, ketentraman dan kasih sayang itu ada dalam keluarga kita. Begitu juga dengan hubungan kerja, seharusnya perusahaan memandang karyawan sebagai aset sehingga kesejahteraan karyawan menjadi perhatian. Begitu juga himbauan pada pemerintah dan pengambil kebijakan di negeri ini HENTIKAN SLOGAN bahwa UPAH BURUH DI NEGERI INI MURAH. Ini sama saja kita menjual kemiskinan dan memiskinkan rakyat sendiri.

Demikian semoga ada manfaat..
Literatur tentang lebah selanjutnya bisa dibaca di:
1. http://www.harunyahya.com/indo/artikel/043.htm
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Lebah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Car Free Day 15/09/2024

 Car Free Day  Minggu 15 September 2024 Sabtu siang Akbar, sepupunya Imam datang ke rumah. Dari kampus Untirta Sindang Sari Serang Banten be...