Selasa, 28 Mei 2019

Alumni Gontor: Sang Inspirator


Sebagai seorang walisantri Gontor, jujur saya memberikan sebuah harapan buat ananda kami Fadhilah Az Zahra. Begitu juga halnya dengan para walsanto lainnya, tentu banyak harapan. Tetapi harapan saya semoga anak anak kita tetap menjadi inspirator bagi siapapun kel. 

*****
Inilah sebuah catatan dan inspirasi buat kakak Dhila, yang ayah tulis lagi saat kakak sudah naik ke kelas 6 tahun ini. Tahun dimana kakak tak bersama kami menikmati indah dan nikmatnya ramadhan, untuk pertama kalinya hingga ramadhan tahun depan. 

Mudah mudahan Imam yang saat ini sdh naik ke kelas 2, nanti akan mengikuti kakak yg selalu penuh semangat di pondok, tanpa pernah komplain apapun selama ini. Bahkan kakak bisa menjadi pengayom bagi teman teman kakak sejak tahun pertama di Gontor. Kakak yg selalu semangat dan menjadi orang yg menyenangkan bagi lingkungan kakak berada. 

Masih teringat bagi ayah cerita kakak dalam liburan semester kemarin. Bagaimana kakak dalam keadaan emosi, masih bisa terkendali di saat harus memberi hukuman. Menghukum adik kelas dengan penuh perhatian dan pertimbangan serta kasih sayang. Memberi "punishment" dg mendidik. Ini adalah point yang sangat bagus,  kak.  Karena tak banyak orang bisa mengendalikannya. 
Selalu lah begitu ya kak. Dan juga jangan gampang "terbang" dalam pujian. Ingat, kadang pujian juga bisa menjadi sandungan.

Jadilah selalu kakak yg baik, meskipun kita sudah berada di kelas teratas. Seperti yang ayah dengar dari adik kelas kakak saat ayah mudifah beberapa waktu yang lalu. Mereka bilang,"kakak adalah ukhti yang baik". 

Selalulah berbuat baik, berbuatlah yang terbaik dan memberikan yg terbaik. Gapailah segalanya dengan kebaikan dan sebarkanlah kebaikan dimanapun kakak berada, kapan pun dan dimana pun.

Demikian harapan ayah terhadap kakak. Insya Allah Imam akan mengikuti jejek kakak. 

*****

Berikut ayah kembali teringat akan si penulis novel motivasi, alumni Gontor. Yang atas izin ALLAH Ayah sempat bertamu ke kediamanan beliau, saat ayah membeli sepuluh novel beliau saat itu. Novel yang ayah distribusikan kepada taman Bacaan buk Ben Nurbaity Mc Kosky di Pesisir Selatan awal tahun 2000-an, saat Negeri 5 Menara baru booming. 

Alhamdulillah, melalui karya karya Ahmad Fuadi kakak dan Imam sudah khatam semua buku buku beliau. Saat kakak dan Imam masih di bangku sekolah dasar. Bahkan kita pun telah beberapa kali nonton bareng film Negeri 5 Menara ini, maupun sekuelnya. 

Semoga kakak dan Imam, yang saat ini sedang menempuh pendidikan di GONTOR ALLAH mudahkan segala urusannya. ALLAH beri pula kemampuan untuk menulis segala apa yang ada, yang memberi manfaat bagi semua orang di suatu waktu kelak. 

Jadilah sang inspirator kelak di kemudia hari, bagaikan Ahmad Fuadi yang memang ngetop sejak dekade yang lalu. Setiap tulisannya memberi inspirasi.

Setiap masa ada tokohnya, setiap tokoh ada masanya. 

Insya Allah suatu waktu giliran kakak dan Imam yg akan tampil ke depan. Inilah harapan dan doa ayah dan bundamu, Nak. Semoga harapan yang ayah tulisankan lagi di dalam Ramadhan hari ke 23 ini ALLAH wujudkan di suatu waktu kelak. 
Aamiin ya Rab.


Termasuk link video nya di bawah ini, semoga bisa menginspirasi kakak dan Imam kelak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Car Free Day 15/09/2024

 Car Free Day  Minggu 15 September 2024 Sabtu siang Akbar, sepupunya Imam datang ke rumah. Dari kampus Untirta Sindang Sari Serang Banten be...