Jumat, 03 Mei 2019

Surat Cinta ntuk Dhila #2


Assalamualaikum wrwb Kakak, 
Anak ayah dan bunda yg selalu kami banggakan, lillahi ta'aala. 

Alhamdulillah di penghujung kelas 5 ini ayah dan bunda selalu mendoakan yg terbaik buat kakak. Dalam tiap doa dan hampir di tiap sujud kami senantiasa terpanjat doa agar Allah selalu melimpahkan rahmatNya, barakohNya dan ridhoNya untuk kakak serta kakak bisa menyelesaikan pendidikannya dengan baik di GONTOR ini. Berharap kami kehidupan kakak kelak jauh lebih baik dari ayah dan bunda. 

Ayah dan bunda sangat menyanyangi kakak. Kakak lah tumpuan dan harapan ayah dan bunda. Kakak lah yang akan menjadi pembuka jalan bagi keberlangsungan pendidikan adik adik nantinya. Kakak lah yang akan menjadi contoh tauladan bagi mereka. Kakak lah yang akan mereka bangga bangga kan kelak di kemudian hari. Kakak lah yang segala galanya bagi mereka. 

Pernahkah kakak membayangkan bahwa ketika Imam kelas 6 tahun lalu, berharap bahwa kakaknya bs tampil di Amalina memberikan motivasi belajar,  bercerita tentang hidup dan kehidupan di pondok. Imam sangat bangga dengan kakak. Begitu juga dengan dhifa, yanh sangat sayang dan bangga kepada abang dan kakaknya. 

Alhamdulillah kehidupan kakak di GONTOR telah pula diikuti oleh Imam. Begitu juga dengan dhifa yang insya Allah bs melanjutkan kelak pendidikannya di pasantren seperti abang dan kakak saat ini. 

So, permintaan ayah dan bunda tetaplah kakak seperti saat ini.  Menjadi kabanggaan seluruh anggota keluarga. Banyaklah nak, belajar di pondok. Galilah apa yang kakak bisa gali semaksimal mungkin saat ini hingga suatu saat nanti pondok ini akan kakak tinggalkan dengan penuh kebanggaan. Manfaatkan waktu Kakak sebaik mungkin, jalinlah silaturahim dan ukhuwah sebanyak mungkin, bantulah teman teman kakak semaksimal mungkin, jadilah ukhti yg baik terhadap siapapun terutama pada adik adik kelas kakak. Sehingga suatu saat nanti kakak lulus dr pondok banyak manfaat yg akan kakak rasakan. InsyaAllah setiap kebaikan akan berpulang pada siapa yg menaburnya. 

Kakak, anak gadis ayah yg sedang remaja. 
Setiap hidup dan kehidupan ada masalah, ada tantangan yg harus kita hadapi. Janganlah pernah lari dr setiap masalah karena kita hidup untuk menyelasaikan permasalahan. Makanya Allah titipkan akal dan fikiran untuk manusia itu agar bs mengatasi masalahnya. Tak ada kusut yang takkan terurai,  tak ada masalah yg tak terselesaikan. Inilah yg saat ini kakak hadapi,  dan harus kakak lalui, hadapi. Masa masa remaja adalah masa masa transisi, masa perubahan dari anak anak menuju dewasa.
 
Makanya beban dan tanggungjawab pondok itu ada di tangan kakak dan teman teman sekarang ini. Ayah dapat memahami mengapa kalian semuanya, yg dikelas 5 semuanya harus mukim. Kakak semuanya mulai dilatih, dididik, diajarkan bagaimana memenage semua kehidupan pondok secara kolektif. Berbagi tugas, berbagi tanggungjawab, berbagi dalam segala hal. Inilah miniatur kehidupan yg sesungguhnya yang ada di tengah masyarakat. Jalani, hadapi ya kakak. InsyaAllah, Kakak akan sanggup menghadapinya, melaluinya. 

Doa dari ayahbunda akan selalu mengiringi langkah kakak. Dan jangan lupa tingkatkan terus amal ibadah kakak. Perbanyaklah melakukan amalan amalan sunah, ya nak. Teruskanlah puasa daud yg telah kakak lakukan selama ini, istiqomah Nak... Ayah pun sudah mulai melakukan puasa daud sejak februari nan lalu, mengikuti kakak.

Kakak, anak ayah yang cantik yang InsyaAllah selalu baik budi, yg selalu dan terus memperbaiki diri, sehingga kelak benar benar menjadi anak ayah yg sholehah, yang Ayah banggakan kelak di hadapan Allah Swt. Dapat Ayah sampaikan bahwa dalam lubuk hati kami yg terdalam, ayah dan bunda selalu merindukan kakak. Sedapat mungkin bisa hadir di saat kakak membutuhkan. Tetapi kadang kala kerinduan kami ini, kami tahan, kami lepaskan dalam munajat kepadaNya, dalam doa doa yang panjang untuk kakak. 

Banyak hal yg kami pertimbangkan nak apabila mudif ke pondok. Tetapi tidak akan pernah mengurangi rasa sayang ayah dan bunda kepada kakak. Insya Allah dalam setiap libur ayah maupun bunda akan selalu berusaha menemui kakak. Ayah memang tidak mau berjanji kapan ayah akan ke sana. Karena bagi ayah JANJI kepada anak anak adalah sesuatu yang SANGAT BERAT. Ayah takut kalo tak bisa memenuhinya anak anak ayah akan kecewa. Kecewa berat. Dan itu yang tidak ayah inginkan. Apalagi kakak pernah membelikan buku yg berjudul : "Ayahku (bukan) pembohong". Kakak masih ingat buku itu? 

Tetapi memaksakan diri untuk pergi di saat ayah ataupun bunda tidak dalam kondisi libur, itu sama artinya kami meninggalkan tanggung jawab mengajar, tanggungjawab thd kantor, dan tanggungjawab thdp lingkungan. 

Agak berbeda, dibandingkan tahun tahun sebelumnya, nak. Saat ini perekonomian kita saat lagi sulit, semua barang naik, harga bbm naik, tol naik. Kalo dulu ayah dan bunda menjenguk kakak dengan budget satu juta rupiah cukup,  saat ini sudah dua kalinya nak. Belum kebutuhan lainnya. Ayah dan bunda harus pintar pintar berhemat. Tetapi untuk pendidikan anak anak tetap diusahakan semaksimal mungkin. 

Saat ini kak, ayah dan bunda lebih banyak memilih naik angkutan umum. Naik transjakarta maupun naik kereka api bila ke blok M maupun tanah abang. Jauh lebih irit. Jalan jalan pun sekarang sudah berkurang. Kemana mana dengan adek dan bunda naik motor. Hal hal yg mubazir sdh bisa diminimalir, banyak waktu sekarang ini ikut pengajian saja. Sehingga yg duniawi tak lagi menyilaukan kami, ke Mall pun hanya sekali sekali banget. Belanja lebih banyak je pasar tradisional karena ini lebih menghidupkan ekonomi masyarakat, kaum pribumi. Kalo belanja ke Mall itu sama saja kita memperkaya orang orang yg sudah kaya. Jauuh lebih boros kak. 

Dhifa saat ini senang ikut kajian. Banyak hal yg bermanfaat dia rasakan. Apalagi kalo sdh ke masjid As Shaff Bintaro. Dia demen banget. 

Kembali ke laptop ya Nak. Insya Allah liburan ayah nanti, ayah akan datang mudif. Percayalah Nak. Termasuk dalam perhitungan ayah summer holiday th ini, jika waktunya pas nanti ayah akan berusaha lebaran idul adha bersama kakak. Pokoknya kakak doain aja ayah dan bunda selalu Allah mudahkan rezekinya, sehat jasmaninya, kami akan lihat kakak. Sekali lagi, ayah nggak mau berjanji kapan waktunya, tetapi pasti ada waktunya. 

Demikian ya nak, tetap semangat. Tebar kebaikan dimana pun berada. Keep smiling, my sweat heart. You are always in our mind,  in our heart. Kakak adalah bidadari ayah yg lagi bermetamarfosa. Tumbuh kembanglah nak, sebisa kakak, semaksimal kakak, tetapi tetap dalam koridor yg Allah sukai. Ayah yakin kakak akan tumbuh sempurna, melebih ekspetasi ayah dan bunda serta adik adik semuanya. 







Demikian ya nak, salam sayang selalu buat kakak tercinta dari kami semuanya. 

Ayah, Bunda, Imam dan Dhifa. 

Bintaro, 3 May 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pijar Park Kudus

Setelah sarapan dengan soto Semarang Mat Tjangkir porsi kecil kami lanjutkan balik ke penginapan sekitaran alun alun Kudus. Simpang Tujuh Re...